“Seseorang yang memimpin kaum Muslimin dan dia mati sedangkan dia menipu mereka (rakyatnya), Allah akan mengharamkan baginya syurga” [HR Bukhari dan Muslim].
Jika menipu rakyat sudah tidak mencium bau syurga, apatah lagi bagi para pemimpin yang menzalimi rakyatnya, melakukan penyelewengan, rasuah, merampas harta rakyat serta memantau dan menangkap rakyat yang cuba melakukan muhasabah ke atas mereka agar menerapkan Islam.
Apakah kita sebagai Muslim tetap mahu mengambil golongan yang zalim sebagai pemimpin? Siapakah pemimpin yang zalim jika bukan pemimpin yang tidak berhukum dengan hukum Allah (kerana) firmanNya,
“Barang siapa yang tidak berhukum dengan apa yang telah diturunkan oleh Allah, maka mereka itulah orang-orang yang zalim” [TMQ al-Ma’idah (5):45].
Pemimpin yang ada pada hari ini adalah pemimpin yang hanya mementingkan kuasa dan harta semata-mata dan langsung tidak mengendahkan hukum Allah? Berapa banyak sekalipun peringatan dari Al-Quran dan al-Hadis mengenai kedudukan mereka, termasuklah peringatan yang menyentuh tentang azab neraka yang bakal mereka hadapi, namun ternyata para pemimpin ini tetap keras kepala dan berhati batu serta senantiasa berpaling dari kebenaran. Mereka tetap menzalimi rakyat, tetap memakan harta rakyat, tetap menolak hukum Allah dan terus sujud kepada hukum barat. Alangkah beraninya mereka melakukan semua itu, seolah-olah janji (azab) Allah itu satu kepalsuan bagi mereka!
Kita tetap wajib melakukan muhasabah terhadap mereka. Berpalinglah dari pemimpin ini agar kita tidak menyesal suatu hari nanti, hari di mana tidak ada gunanya penyesalan walau seluas tujuh ratus lautan sekalipun.
Justeru , periksalah apa yang pemimpin kita lakukan, jika mereka berada di jalan yang benar, maka taatilah mereka, namun jika mereka menyimpang dari kebenaran, luruskanlah mereka dan jika mereka enggan, maka tinggalkanlah mereka. Berpalinglah dari pemimpin yang membawa kita ke jalan yang dimurkai Allah dan berusahalah untuk mewujudkan seorang pemimpin yang beriman dan bertaqwa.
"Jika kamu menolong (agama) Allah, nescaya Dia akan menolong kamu dan meneguhkan kedudukanmu” [TMQ Muhammad (47):7].
Wallahu a’lam.
No comments:
Post a Comment