Dalam satu usaha yang dipercayai untuk menyekat Dr.Mohamad Mursi kembali ke jawatan Presiden, Kabinet Mesir telah mengeluarkan kenyataan keras menyangkut Ikhawanul Muslimin.
Mereka mennganggap Ikhwanul sebagai organisasi yang tidak sah dan justeru itu bakal diharamkan.
Tuduhan yang diutarakan oleh Kabinet Mesir itu dilandasi oleh status Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi pendukung Morsi dimana pemerintah baru Mesir menganggap Morsi sebagai "teroris" dan juga penjahat perang.Ketika ini, ada rancangan pembubaran Ikhwanul Muslimin.
Menurut warta AP pada Sabtu (17/8/2013), Perdana Menteri Interim (sementara) Hazem al-Beblawi sudah secara rasmi mengajukan cadangan untuk membubarkan Ikhwanul Muslimin. "Cadangan itu kini sedang diteliti," kata juru bicara kabinet.
Ikhwanul Muslimin yang didirikan oleh Hassan al-Bana pada 1928, ketika Revolusi 2011 adalah pertubuhan yang sah. Sehingga kini, Ikhwanul Muslimin mempunyai sekitar 600,000 anggota.
Ikhwanul Muslimin di Mesir dinilai memiliki sistem organisasi terbaik. Ikhwanul Muslimin telah berkembang dan tersebar ke beberapa negara yang berpenduduk majoriti Muslim.
"Pihak keselamatan akan terus berjuang untuk melawan unsur yang bersangkutan dengan terorisme dan pelanggaran undang-undang. Kami akan melakukan penangkapan bagi anggota teroris yang merujuk pada organisasi Ikhwanul Muslimin," demikian bunyi kenyataan pihak Kabinet Mesir, seperti dikutip APA, Sabtu (17/8/2013).
Meskipun sudah berdiri pada tahun 1928, di Mesir, Ikhwanul Muslimin baru meluncurkan parti politik pada April 2011. Parti itu bernama Partai Keadilan dan Kebebasan.
Pada 24 Jun 2012, selepas jatuhnya rejim Presiden Hosni Mubarak, Suruhajaya Pilihanraya Umum Mesir mengumumkan, dalam sebuah sidang konferens di Television Nasional Mesir, calon presiden dari Parti Keadilan dan Kebebasan, Muhammad Morsi, telah diisytihar menjadi orang nombor satu di Negeri Piramid tersebut.
Terpilihnya Morsi menjadi momentum penting bagi Mesir. Soalnya, Morsi adalah presiden sivil pertama Mesir. Selama ini, bahkan tatkala monarki Mesir runtuh pada 1952, seluruh presiden Mesir mulai dari Gamal Abdel-Nasser hingga Hosni Mubarak berasal dari tentera.
Sementara itu, Ikhwanul Muslimin bersumpah untuk tetap melakukan protes damai, meskipun ratusan dari rakan mereka terbunuh akibat "pembersihan" yang dilakukan oleh pihak keselamatan.
Ikhwanul Muslimin bersumpah untuk menjatuhkan pihak tentera yang dituduh melakukan rampasan kuasa.Selama ini, Ikhwanul Muslim yakin tergulingnya Morsi pada 3 Julai merupakan tindakan rampasan kuasa yang dilakukan oleh tentera.
Untuk itu Ikhwanul Muslimin terus melakukan protes menuntut agar Morsi dikembalikan sebagai Presiden Mesir, kerana dirinya merupakan presiden pertama yang terpilih secara demokrasi.
"Kami akan terus melakuan dengan protes damai dan anti-kekerasan. Kami akan tetap kuat dan berusaha untuk memenuhi tujuan," ujar Juru Bicara Ikhwanul Muslimin Gehad El-Haddad, dalam akaun twitternya yang dikutip Associated Press, Khamis (15/8/2013). "Kami akan tetap melawan hingga kudeta militer ini jatuh," tegasnya.
No comments:
Post a Comment